Ratusan Pecinta Alam se-Jatim akan Hadir Ramaikan Anniversary XI Gogor Sejati di Trawas

READY: Camp ground acara Anniversary ke-XI Gogor Sejati di Trawas sudah terlihat siap. Minggu (26/1/2025) pukul 14.00 WIB rencananya akan dimulai pembukaan anniversary. Foto: Gogor Sejati/Kompartemen.com

Kompartemen.com, Mojokerto- Semarak peringatan anniversary ke-XI, perjalanan Generasi Olahraga Gunung dan Orientasi Rimba (Gogor Sejati) sudah terlihat di Bumi Perkemahan Sumber Lumpang, Trawas, Mojokerto, Minggu (26/1/2025.

Acara anniversary yang bertajuk “Harmoni Alam” ini tinggal menghitung jam dan saat ini sudah mulai dihadiri para tamu undangan dari berbagai organisasi pecinta alam di Jawa Timur.

Pihak panitia sudah menyiapkan segala sarana prasarana untuk gelaran anniversary akbar ini. Seperti dari camp ground di Bumi Perkemahan Sumber Lumpang, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, hingga panggung mini untuk hiburan tamu undangan.

Dari informasi yang dihimpun panitia Anniversary ke-XI Gogor Sejati sekitar ratusan organisasi pecinta alam akan hadir. “Ya dari konfirmasi teman-teman kurang lebih 200 orang akan hadir di Anniversary ke-XI Gogor Sejati ini,” ujar Ketua panitia anniversary ke- XI Gogor Sejati, Mega Oki, Minggu (26/1/2025).

Mega menyebut pihaknya juga sudah memboyong semua kebutuhan untuk anniversary dari Surabaya ke Trawas. Pihak panitia juga sudah ada yang berangkat dulu sejak Jumat (24/1/2025) kemarin untuk persiapan pembersihan camp ground hingga pelubangan tanah untuk persiapan tanam pohon.

“Karena ini acara pertama kali Gogor Sejati yang secara akbar (terbesar, Red) jadi kami sudah persiapkan semuanya. Sejak Jumat kemarin teman-teman ada yang berangkat ke lokasi anniversary,” tuturnya.

Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tenda bagi para tamu undangan yang akan mengikuti prosesi anniversary ini. Selain itu bagi tamu yang membawa tenda juga diperbolehkan. “Yang jelas kami sudah persiapkan tenda bagi para tamu yang akan menginap. Mudah-mudahan cukup untuk menampung para tamu yang hadir,” ungkap Mega.

Acara Anniversary ke-XI Gogor Sejati dari jadwal akan dimulai pukul 14.00 WIB. Acara tersebut digelar selama dua hari dari Minggu hingga Senin (26-27 Januari 2025).

MERIAH: Tamu undangan anniversary ke-XI Gogor Sejati sudah terlihat di camp ground Trawas. Foto: Gogor Sejati/Kompartemen.com

Dengan mengangkat tema “Harmoni Alam”,
Gogor Sejati ingin menekankan pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam. Di usia 11 tahun, organisasi ini menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan.

Berbagai kegiatan akan memeriahkan ulang tahun organisasi pecinta alam asal Surabaya ini antara lain live music, fun game, bersih-bersih sumber mata air, penanaman bibit pohon, lomba mewarnai untuk anak-anak serta bakti sosial dengan melakukan pengecatan mushala.

Acara ini terbuka untuk umum dan mengundang organisasi pencinta alam (OPA) se-Jatim, mahasiswa pecinta alam (Mapala), siswa pecinta alam (Sispala), dan seluruh pegiat alam lainnya untuk turut berpartisipasi.

Sementara itu Gogor Sejati merupakan organisasi pecinta alam yang terlahir dari Simo Putro untuk bidang pencinta alam. Simo Putro berdiri pada tahun 1977, bermula dari inisiatif Rukun Rekso Mulyo, Lurah pertama Simo Mulyo, yang ingin menciptakan wadah bagi para pemuda. Anak pertamanya, Juari Hariono R Putra, kemudian memberi nama Simo Putro untuk wadah ini.

Soesilo, salah satu anggota senior Simo Putro, yang juga sekaligus inisiator pembentukan Gogor Sejati mengenang momen bersejarah dengan melibatkan Simo Putro yakni operasi pencarian di Gunung Semeru pada tahun 1987. Saat itu, Simo Putro dilibatkan oleh tim SAR untuk membantu pencarian korban hilang.

Keberadaan mereka yang berpengalaman dan terlatih di medan pegunungan terbukti sangat membantu upaya penyelamatan. Keberhasilan operasi tersebut semakin mengukuhkan reputasi Simo Putro sebagai komunitas yang handal dan disegani.

“Komunitas kami memang sangat disegani, keberanian anggota kami dalam menghadapi medan yang sulit dan situasi darurat mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak,” ujar Soesilo.

Kisah heroik lainnya melibatkan operasi pencarian di Pondok Ruki, Gunung Lawu. Dalam insiden yang melibatkan 17 orang, hanya satu orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup. Selain itu bencana tsunami di Laran Tuka, NTT tahun 1992 juga melibatkan Simo Putro untuk terjun menjadi relawan. (mas/luq/and)

Bagikan

Back to top button