Kompartemen.com/SURABAYA – Belut memang enak, namun mengandung kolesterol tinggi. Ada yang berbeda ketika mereka yang ingin menikmati belut, tapi waswas kolesterol. Bisa mencoba makan belut dicampur dengan bawang putih. Nah, makanan belut goreng bawang putih disajikan di warung makan Spesial Belut Bu Yuli.
Buka setiap hari dari pukul 10.00- 22.00 WIB, warung makan yang terletak di Jalan Kertajaya 173A, Surabaya tak pernah sepi pembeli. Harganya pun terjangkau, per porsi penyet belut plus nasi dipatok dengan harga Rp 31 ribu. Keberadaan bawang putih yang disajikan dengan belut, konon sebagai penawar kolesterol. Tak hanya itu juga meningkat daya tahan tubuh. Sambal yang disajikan juga fresh, langsung diulek.
Menurut pembeli, Anisa Meme, rasa belut dan sambal yang disajikan pun berbeda dengan yang lainnya. Selain bisa memilih belut kering dan basah, juga disajikan bawang putih. “Favorit banget. Sambalnya enak, belutnya juga gurih. Rasanya juga beda dengan kebanyakan belut yang dijual,” kata Anisa, Jumat (11/8/2023).
Anisa mengaku tak khawatir menikmati belut yang mengandung kolesterol tinggi. Karena ada penawar bawang putih yang disajikan bersama sambal dalam cobek berukuran sedang. “Ya komplit di sini, biasanya hanya lalapan sayuran saja, tapi ini ada bawang putihnya yang besar-besar. Jadi gak khawatir dengan kolesterol,” ujarnya.
Apalagi ia meyakinkan bahwa bawang putih dan belut juga meningkat daya tahan tubuh maupun vitalitas. Ditambah dengan harga yang menurutnya murah dibandingkan tempat lain. “Harganya juga terjangkau dan bau belutnya gak amis. Apalagi ditambah dengan bawang putih. Sekalian untuk kesehatan juga,” tutur perempuan berjilbab itu.
Hal senada juga dilontarkan, Yanto, karyawan perusahaan swasta itu kerap menikmati belut olahan Bu Yuli. Bahkan kedatangannya sudah ke delapan kalinya. “Gak bosen sih. Enak. Kalau pulang kerja biasanya mampir dulu sama teman-teman,” ujar Yanto.
Yanto terlihat menikmati belut kering itu. Sesekali ia mencocol belut bersamaan dengan bawang putih yang juga digoreng kering. “Rasanya beda banget dengan kebanyakan penyetan belut yang dijual,” ungkapnya.

Sementara itu pemilik warung makan Spesial Belut Bu Yuli, Bagus Sukron mengaku penyet belut bawang putih merupakan hasil kreasi bersama sang istri. Sebelum membuka warung sendiri, dulu menjadi juru masak di warung makan. Namun lama kelamaan ia pun memberanikan diri untuk membuka usaha penyet belut.
“Ya awalnya ikut orang jualan, tapi kok kepikiran ingin jualan sendiri. Tahun 2009 akhirnya buka warung di pinggir jalan sampai akhirnya tahun 2020 kontrak di ruko Jalan Kertajaya,” kata Bagus.
Setiap hari Bagus dan istrinya yang bernama Yuli itu memasak 1 kuintal belut dengan dibantu sekitar tujuh pegawainya. Apalagi pada saat weekend atau Sabtu-Minggu bisa lebih dari 1 kuintal belut. Selain belut menu penyetan ayam, tempe dan tahu juga ada di tempat yang lokasinya di pinggir jalan raya itu. “Ya kalau pas Sabtu-Minggu biasanya 1 kuintal lebih yang digoreng. Dan semuanya fresh langsung goreng dan disajikan,” terangnya.
Meski laris manis, namun ia mengaku penyetan belut yang dijual sama seperti menu penyetan yang dijual oleh pedagang lainnya. “Itu kan sebetulnya tergantung selera saja. Sama saja. Mungkin di sini cuma ditambahi dengan bawang putih saja,” pungkasnya. (ndal/begn/**)
